10 jam di Mall (chapter 2)

10 jam di Mall (Chapter 1)

Liat jam -> udah jam 15.20

akhirnya gue cabut dari old house dan pergi ke margo platinum, inception kayaknya keren.

gue: mba, inception dong?
mba tiket: jam 15.30 inception, tinggal di seat depan..
gue: eh, ngga deh mba jam 18.30 aja
mba tiket: ya, berapa orang?
gue: 1 aja

well, ini pertama kalinya gue nonton sendirian..,setelah ngelakuin banyak hal sendirian, ternyata hal yang paling ngga banget kaya nonton bioskop sendiri akhirnya terpaksa gue lakuin juga..

sambil nungguin film, berhubung gue lagi laper akhirnya gue memilih untuk makan dan berharap gue bisa ngulur ngulur cara makan gue supaya abis makan gue bisa langsung cabut nonton film, sekalian juga gue mencetak rekor muri sebagai pemakan nasi jamur terlama, dan masuk headline news dengan judul *manusia dongo yang menghabiskan makanan di piring selama 3 jam* tapi sayangnya diluar dugaan, gue ga bisa memperlambat cara makan gue, jadi dalam waktu 10 menit makanan dipiring udah habis, sebenernya gue emang laper soalnya emang dari tadi pagi gue belum makan.

setelah makan gue pergi jalan-jalan dan perjalanan gue terhenti di toko gunung agung dan akhirnya gue membaca buku tentang jatuh cinta itu...


Buku Marmut Merah Jambu

pada akhirnya, orang yang jatuh cinta diam diam hanya bisa mendoakan, setelah capek berharap, pengharapan yang ada dari dulu, yang tumbuh dari mulai kecil sekali, hingga makin lama makin besar, lalu semakin lama semakin menjauh. orang yang jatuh cinta diam-diam pada akhirnya menerima. orang orang yang jatuh cinta diam diam paham bahwa kenyataan terkadang berbeda dengan apa yang kita inginkan. Terkadang yang kita inginkan bisa jadi yang tidak sesungguhnya kita butuhkan. Dan, sebenarnya, yang kita butuhkan hanyalah merelakan. Orang yang jatuh cinta diam diam hanya bisa, seperti yang mereka selalu laukukan, jatuh cinta sendirian.(hal 15)

tulisan yang dibuat sama radit ada benernya, atau mungkin emang bener semua..., dan menurut gue jatuh cinta diam diam, adalah sebuah ketakutan, ketakutan yang ngebuat kita ga punya keberanian buat bilang kalo kita jatuh cinta kepada seseorang yang kita taksir.

Malahan jatuh cinta yang ngga tersalurkan itu malah makin menumpuk kaya timbunan lemak, dan ketakutan yang makin besar tadi bakal ngebuat kita hanya mencari tahu segala informasi tentang orang yang kita taksir itu secara ngga langsung. hasilnya kita malah terlihat seperti psikopat.

dari perjalan ini pun gue sadari, adalah perjalanan terculun yang pernah gue alamin..